Setahun yang lalu setelah nanjak Prau, saya berniat nanjak Gunung Gede. "Gunung yang jauh sudah, masa yang dekat belum", pikir saya. Akhirnya Jumat kemarin saya berangkat. Saya nanjak melalui Putri. Jalur Putri ini lebih cepat daripada jalur lainnya, walaupun nanjak terus dan tidak ada variasi pemandangannya. (baca juga: http://shoebidubidam.blogspot.co.id/2016/09/nanjak.html)
Tidak lama setelah melewati pos 4, kami melihat tenda-tenda dan beberapa penjual makanan. Wah, sudah sampai! Kami mencari teman-teman kami, tim kebut yang memang harus sampai duluan untuk menyiapkan tenda. Tidak ada. Sudah jam 13.30, kami beristirahat dan makan. Kami bercakap-cakap dengan bapak penjaga warung. Ia berkata mungkin teman-teman saya di Surya Kencana Barat. Tidak jauh, cukup melewati Alun-Alun Surya Kencana untuk sampai kesana. Selesai makan, kami kembali melanjutkan perjalanan.


![]() |
Pemandangan Alun-Alun Surya Kencana yang magis dan mistis |
Sampai di Surya Kencana Barat sekitar jam 15.00. Kami bermalam disini. Hujan mulai turun dengan angin kencang saat memasuki Isya. Kami makan malam di tenda masing-masing. Selesai makan, saya langsung minum obat dan tidur. Sebelum berangkat memang saya sedang tidak enak badan. Beberapa kali saya terbangun karena hujan dan angin kencang menggoyang-goyangkan tenda kami. Jam 02.30 saya mulai kedinginan dan tidak bisa lagi tidur nyenyak.

Area Perkemahan Surya Kencana Barat |
Sudah Shubuh, tapi angin masih kencang. Kami tidak jadi summit melihat matahari terbit di Puncak Gede. Langit mulai terang. Kami memilih untuk menyusuri Alun-Alun Surya Kencana dan berfoto ria.
![]() |
Jangan lupa ucapan untuk orang yang disayang :) |
Selesai sarapan dan packing sekitar jam 09.30. Kami berencana summit dan langsung turun melalui jalur Cibodas. Setelah melewati tanjakan batu, kami sampai di Puncak Gede, 2958 mdpl. Dari sini kami bisa melihat area perkemahan dan Alun-Alun Surya Kencana. Setelah puas berfoto, kami pun turun.
Jalur Cibodas didominasi jalan batu, tapi memakan waktu lebih panjang daripada Putri. Menuruni puncak, kami disambut jalur batu dan rantai yang disebut Tanjakan Rante. Kemudian sampailah kami di Tanjakan Setan, tebing curam dengan tambang sebagai alat bantunya. Luar biasa! Jam 13.00 kami sampai di Kandang Badak. Area ini adalah area perkemahan dengan sumber air melimpah. Kami istirahat, sholat, dan makan disini. Dari Kandang Badak, kami menjumpai air terjun dan menyebrangi aliran air panas dengan tali di pinggir jurang. Benar-benar bervariasi tantangan di jalur Cibodas ini.
Setelah perjalanan panjang, sampai juga kami di pos Rawa Panyangcangan sekitar jam 16.30. Pos ini adalah persimpangan Puncak Gunung dan Air Terjun Cibeureum. Jalur Cibodas ini memang bukan hanya untuk nanjak, tapi juga untuk wisata air terjun dan air panas. Sahabat saya mengganti sepatunya dengan sandal. Saya mengingatkan sahabat saya agar tidak beristirahat terlalu lama. Susah untuk berjalan jika sudah gelap dan hujan. Baru melanjutkan perjalanan sebentar, hujan deras pun turun. Kami kembali ke pos untuk memakai jas hujan dan penutup tas. Dari pos ini kami melewati jembatan yang cukup panjang yang dibangun di atas rawa, Rawa Gayonggong. Kami harus ekstra hati-hati setelahnya karena hujan membuat jalan batu sangat licin. Kami menjumpai aliran sungai yang cukup deras dengan air yang jernih. Saya baru tahu belakangan bahwa itu pos Telaga Warna yang terkenal angker.
Seluruh kaki saya mulai terasa sakit. Saya mulai kelelahan. Saya buka jas hujan dan jaket saya. Saya ikat jaket saya di pinggang dan saya pakai kembali jas hujannya. Berjalan dengan memakai jaket tebal sungguh menguras tenaga karena panas dan berat. "Setapak demi setapak Nis, pasti sampai", saya menguatkan diri saya. Banyak papan besi di jalur ini yang saya kira papan selamat datang, tanda kami sudah sampai. Tenyata hanya papan peringatan atau papan informasi. Kami melewati pohon yang sangat besar. Saya membaca papan nama di bawahnya, tapi lupa namanya. Mungkin itu gerbangnya, pikir saya. Dari kejauhan kami melihat sebuah rumah. Akhirnyaaa.. sampai juga! Alhamdulillah kami sampai basecamp sebelum gelap, tepat saat Maghrib.


Komentar
Posting Komentar