Semua manusia pasti pernah dan
mungkin sering mengalaminya. Namun kesedihan tidak dapat dihindari. Nilai sebuah
kebahagiaan akan serta merta meninggi ketika seseorang menyadari betul seperti
apa rasanya kesedihan. Syukur bertambah seiring besarnya masalah yang bisa
dilewati.
Ada yang lucu dari rasa yang
disebut kesedihan ini jika dilihat dalam ekspresi manusia. Ia hanya sebuah
garis melengkung ke atas dan di sisi lainnya adalah kebahagiaan yang melengkung
ke bawah. Ya setipis itu bedanya kesedihan dan kebahagiaan. Lucunya adalah
ketika seseorang merasakan begitu hebatnya kesedihan namun lengkungan itu ke
bawah, ia tetap tersenyum. Bahkan, sebuah pepatah mengatakan senyuman terindah
adalah dari seseorang yang pernah menangis begitu dalam.
Nyatanya memang
kesedihan ini adalah hal yang lumrah terjadi. Ia bukan rasa yang harus
dihindari. Ia adalah pasangan kebahagiaan sehingga hidup benar lah terasa
hidup. Mungkin tugas kita memang hanya
menjalani, hanya melakoni kehidupan. Kebahagiaan dan kesedihan tidak pernah
abadi. Mereka datang silih berganti. Yang benar disikapi adalah kekhawatiran
yang dijaga. Karena toh tak ada yang abadi. Begitu kita meyakininya dengan
sungguh-sungguh, hidup terasa sederhana. Ia menjadi indah ketika ia sederhana.
Syukur pun menjadi mudah karenanya. Kebahagiaan sederhana. Kesedihan sederhana.
Kekhawatiran sederhana. Hidup yang apa adanya.
Selamat menjalani setiap harinya
dengan sederhana. Meresapi dalam rasa manusia yang sesungguhnya juga sederhana.
Komentar
Posting Komentar