Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Sunset In Bali 240217

"Morning will b e dawn.. O never mind, I want to grow old with you." -nyis-

Mensyukuri

Pasti sering banget ya dengar kata bersyukur adalah kunci kebahagiaan? Bersyukur kesannya hanya sekali proses. Mensyukuri berkali-kali. Saya setuju dengan pepatah yang berkata kamu bahagia karena bersyukur, bukan bersyukur karena bahagia. Mensyukuri artinya tahu terima kasih. Tuhan menambahkan nikmat untuk mereka yang mensyukuri. Jelas karena sikap tersebut adalah sikap tahu terima kasih. Harusnya memang kita belajar bagaimana bisa selalu mensyukuri begitupun saat dalam kesempitan. Bukankah tidak ada lapang jika tidak ada sempit? Tidak mudah melakukannya, tapi bisa dicoba. Orang yang mensyukuri segalanya sulit merasa kecewa karena ia tidak menuntut. Misalkan pedagang yang hari ini hanya dapat 10rb, ia berkata, "alhamdulillah masih bisa makan." Lalu, ketika dagangannya tidak laku sama sekali ia masih mensyukuri dan berkata, "alhamdulillah masih bisa dagang." Dikasih banyak atau sedikit atau tidak dikasih masih bersyukur. Coba bayangkan bagaimana Tuhan tidak ters

Morning Sky 160217

Sun rises after the rain and it warms the sky.. She looks so beautiful.  Rainbow greets on the opposite side.. smiling :) Th en  I fall in love with you everyday, more and more. I do.. -nyis-

Anak Papa

Selalu suka ngobrol sama papa, walaupun sebentar. Papa buat aku adalah sosok yang sangat inspiratif. Papa jauh dari kata sempurna, tapi ilmu dan hatinya luar biasa. Setiap orang tua pasti berharap menjadi sosok inspiratif buat anak-anaknya. You do it well, Pa! Papa selalu bisa menginspirasi aku untuk jadi orang yang lebih baik. Papa cerita, dulu kakekku cuma berpesan buat anak-anaknya untuk selalu bersikap jujur dan benar. Kakekku ini tipe orang yang sedikit bicara. Beda dengan papa yang suka banget cerita dan diskusi. Aku menjadi lebih anak papa dibanding anak mama. Aku lebih dekat ke mama, tapi lebih sering diskusi sama papa. Papa buat aku selalu jadi tempat untuk mencari pandangan, saran, nasihat bahkan solusi. Kamu sudah nonton Dangal? Film India ini dimainkan oleh Aamir Khan. Ceritanya adalah tentang seorang ayah yang punya mimpi akan membawa India menjadi pemenang gulat internasional. Sayangnya, anaknya semuanya wanita. Khas film India yang selalu bisa menyentuh hati, film i

Langkah Menjadi Blogger Profesional

Wow, satu kata yang menggambarkan bagaimana kesan saya s etelah  mengikuti s ebuah  workshop kemarin. Workshop tersebut bertempat di Perpusda Jakarta Selatan. Tempat yang cukup nyaman dengan lantai pertama khusus anak dan diatur cantik layaknya kamar baca anak. Tema workshop ini adalah tentang penulisan konten yang dibawakan oleh Teh Ani Berta. Teh Ani dengan cerdas telah membuktikan bahwa blogging dapat menjadi pekerjaan utama. Ia bercerita dari salah satu proyek yang ia terima ia pernah dibayar 1,5 juta per hari untuk konten selama 3 bulan. Bagaimana bisa ya? Izinkan saya merangkum materi yang saya dapatkan sesuai persepsi saya dengan membuat langkah-langkahnya di bawah ini. Pertama, kita harus mempunyai passion untuk menulis. Kalau passion kita bukan menulis lebih baik lupakan saja untuk hidup dari blogging . Sudah tahu passion kamu apa? Kejar! Jika m emang menulis ya menulislah! Kedua, kita harus mempunyai konten yang kuat. Nah, ini yang dibahas detail dalam workshop y

30 Hari

Saya sempat ikut kelas menulis online. Tugas akhirnya adalah menulis  untuk 30 hari berturut-turut. Alhamdulillah bisa saya lakukan walaupun bolong dua, 28 tulisan. Tidak terpikir, tapi ternyata bisa, terlepas dari bagaimana kualitas tulisan saya. Saya bersyukur. Kunci membentuk kebiasaan sepertinya ya hanya memulai saja dan menjaga komitmen dalam melakukannya. 30 hari waktu yang cukup untuk membuat saya ketagihan menulis, menulis apapun. Tidak peduli dibaca atau tidak oleh siapapun. Mulai dan lakukan saja. Menulis dan mengalir saja. Namun, mengalir tidak hanya mengalir. Alirannya haruslah selalu membawa hal yang baik. Pagi ini hujan tapi tak mengapa. Mendung tidak lagi membuat saya mellow seperti tulisan saya sebelumnya. Mendung kini bersama sejuk sudah 30 hari lamanya. Maka, hujan tak lagi membawa kenangan melankolis. Ia kini membawa kesejukan akan hidup yang selalu pantas disyukuri. 30 hari, saya berkontemplasi dan mengenal diri saya lebih dalam. Menulis dan berani jujur berdia

Bali dan Patah Hati

Bali selalu mengingatkan saya akan kisah patah hati seorang teman. Ia jatuh cinta kepada sahabatnya. Sahabat yang sudah bersama pria lain. Ia tidak bisa menutupi rasa cintanya. Sahabatnya pun menyadari rasa itu. Namun, sahabatnya juga tidak mau melepas teman saya. Ia juga menyayangi teman saya, walaupun dengan rasa sayang yang berbeda. Bodohnya, teman saya tetap saja bertahan menyakiti dirinya sendiri. Sampai suatu hari, sang sahabat memberikan undangan pernikahannya. Setegar apapun teman saya berpura-pura, ia tetap saja hancur. Hatinya teriris-iris. Ia meringis. Menangis. Ia tahu saat seperti ini pasti datang, tapi rasanya tetap begitu menyakitkan. Ia remuk berkeping-keping. Jiwanya direngut paksa. Tak utuh lagi. Dalam keperihan yang sangat, ia memutuskan untuk pergi. Naik bis ke Bali. Tiga hari. Dalam tiga hari itu ia mati. Benar-benar mati. Tak menapak lagi di bumi. Ia hidup dalam pikirannya sendiri dalam sakit hatinya. Perih! 'Mengikhlaskan tidak semudah itu,' katanya

Shaleh Secara Sosial

Pramila gendhing yen bubrah Gugur sembahe mring gusti Batal wisesaning salat Tanpa gawe ulah gendhing Tukireng swara linulung Amuji asmaning Zat Swara saking osik wadi Osik mulya wentaring cipta surasa Ketika seseorang tidak saleh secara sosial Kekhusyukannya dalam beribadah akan percuma Karena hakikat shalat yang didirikannya telah batal Sia-sia saja upayanya dalam pencitraan diri Karena hakikat dari citra diri adalah Mengasah kepekaan batin Memuliakan nama Zat Menangkap gerak lembut rahasia hati Gerak mulia yang melahirkan sensiifitas pemahaman rasa (Serat Sastra Gendhing - Pupuh Sinom 11) Saya melihat sastra Jawa tak ubahnya seperti sastra Cina yang penuh dengan filosofi kehidupan yang bijak. Petuah-petuah yang bertebaran dalam satra bak mutiara yang berkilau di dalam tiram. Sastra diatas ditulis dalam Bahasa Jawa dan sangat dalam pemaknaannya bagi saya. Sastra Gending berisi ajaran tentang ilmu kesempurnaan hidup (kawruh sejati), perpaduan aja

Tulisan Bernyawa

Selalu diatas melihat yang di bawah. Namun, tak bisa melihat ke atas. Di atasku masih ada atas dan atas. Hidup berjalan di bawahku. Ku keteki mereka semua dalam terang dan gelapku. Aku menaungi mereka layaknya seorang ibu menaungi anak-anaknya. Dunia berputar dengan aku sebagai atapnya. Aku selalu disini, kadang iri dengan laut di bawah sana. Ah, jangan konyol! Aku memang seharusnya disini. Biarkan laut menjadi cermin mukaku. Bahkan ia, laut itu, memantulkan nyawaku bersamanya. Biru ketika biru. Hitam ketika hitam. Aku langit. Setiap pagi aku berputar beriringan dengan kawanku yang lain. Jakarta di pagi hari selalu melatih kesabaranku. Panas atau hujan pun aku terjang. Lama aku hanyut dalam pikiranku sendiri. Betapa hidupku hanya tentang terus berputar dan b erputar   sampai usang. Aku lelah? Tidak. Ku buka mataku. Ku tatap ia dalam-dalam. Ia yang selalu membersamaiku. Lusuh, tapi tetap gagah. Aku dan hidupku yang berputar. Ia dan hidupnya yang tertindas. Tatapanku tiba-tiba terta

Masuk Angin

Penyakit yang sering saya rasakan adalah masuk angin. Daya tahan tubuh seseorang terhadap angin yang masuk dipengaruhi oleh sedikit atau banyaknya lemak badannya. Pembakaran lemak menghasilkan panas sehingga orang gemuk lebih tahan dingin. Jadi mungkin wajar kalau saya sering masuk angin. Lemak saya sedikit. Tulang berbalut kulit. Haha! Tapi apakah masuk angin itu kedinginan? Dari Wikipedia, penyebab masuk angin biasanya memang udara dingin yang berlebihan.  Beberapa kondisi badan yang sering dikeluhkan sebagai "masuk angin" antara lain : Demam ringan yang diikuti pilek / flu Rasa kembung Rasa kembung yang disertai dengan sendawa-sendawa  Rasa kembung yang disertai dengan sering buang angin / kentut  Rasa kembung yang disertai dengan susah sendawa, susah buang angin, dan susah buang air besar  Rasa kembung yang disertai dengan mencret  Rasa kembung dengan gangguan / keluhan kencing  Rasa kembung yang disertai dengan rasa oyong-oyong / pusing / pening Sendawa-sendaw

Jendela

Kuciumi wangi pagi ini. Membiarkan udara segar masuk melewatiku. Kunikmati hangat atau dinginnya pagi bersama awal cerita keluarga ini. Menyenangkan ketika setiap pagi diriku dibiarkan terbuka. Aku bergerak. Aku suka ketika mereka menatapku dan menemukan bayangan diri mereka sendiri di mataku. Aku tersenyum. Banyak cerita yang telah aku dengar dan saksikan disini. Lebih dari 20 tahun sudah. Mengingat si anak yang dulu masih merangkak dan mencoba berdiri dengan bersandar padaku lalu beranjak remaja ia sering masuk melewatiku ketika malam-malam pintu sudah dikunci. Menyenangkan mengingat detail semua cerita itu. Namun, sekarang ia tidak pernah lagi menyentuhku. Hanya sesekali saja ia menatapku untuk berkaca. Semalam aku mendapatinya duduk di teras dengan diary kesayangannya dan sebuah pulpen. Ia menulis seperti biasa. Kali ini tidak ada buku yang ia baca. Ia hanya menulis. Selesai menulis, ia bermain dengan hpnya. Tiba-tiba ia menatapku dalam. Ia memperhatikanku lama sekali. Mat

Dosa

“Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa yang karenanya jiwa dan hati menjadi tentram. Dan dosa adalah apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati, meskipun orang-orang memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkannya.” (HR. Ahmad) Hati  m enjadi indikator benar dan salah juga kebaikan dan dosa. Pertama kali seseorang berbuat dosa pasti ia mengetahui bahwa apa yang dilakukan adalah dosa dan hatinya menjadi tidak tentram, terlepas dari siapapun ia. Namun, ketika ia terus mengulangi dosa yang sama lagi dan lagi, hatinya tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Apa yang ia rasakan sebelumnya berupa ketidaktentraman tidak lagi dapat ia rasakan. Hatinya menjadi mati rasa. Menjaga hati agar dapat berfungsi dengan baik sebagai penyaring baik dan buruk merupakan hal yang seharusnya selalu kita upayakan. Secara naluriah, setiap hati adalah baik dan mengajak kepada kebaikan. Apa yang membedakan orang yang bersikap baik dan tidak baik adalah apakah ia mampu secara ju