Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

30. Keluarga

Sudah nonton Fast & Furious 8? Kalian wajib nonton, filmnya bagus banget! Tema film ini sebenarnya bukan tentang mobil dan balapan, tapi tentang persahabatan dan keluarga. Mobil dan balapan hanya menjadi kemasan sang penulis membingkai pesannya. Saya masih ingat kata-kata Dom kepada Brian di Fast & Furious 6, "You don't turn your back on family, even when they do."   Film yang ke-8 ini mengagetkan. Dom yang berpesan seperti itu ternyata berbalik dan melawan timnya sendiri. Namun, film ini tetap konsisten dengan tema yang sama, keluarga.   Keluarga selalu menjadi tema yang menarik untuk diangkat. Saya jadi ingat sinetron yang sangat populer di tahun 90an berjudul Keluarga Cemara. Lagu pembuka sinetron itu juga masih saya ingat sampai sekarang. Harta yang paling berharga adalah keluarga Istana yang paling indah adalah keluarga Saya mensyukuri keluarga saya. Saya tidak meminta kepada Tuhan keluarga seperti apa tempat saya dilahirkan dan dibesarkan

34. Sadar

Akhir pekan ini panjang karena Senin libur. Banyak orang pergi liburan sementara saya tidak kemana-mana. Dimanapun dan bagaimanapun liburannya, yang paling penting adalah menikmatinya. Ada orang yang benar-benar menikmati liburannya. Ada juga yang hanya berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain atau satu hal ke hal yang lain dan tahu-tahu waktu liburannya sudah habis. Waktu liburan pasti habis. Hari pasti berganti. Bedanya ada yang benar-benar tahu dan sadar pasti habis, ada yang tahu-tahu habis. Uang dan waktu seperti itu, pasti habis. Sayangnya, banyak yang tahu-tahu habis, entah uang dan waktunya untuk apa. Padahal, cukup dengan sadar seseorang dapat menikmati uang dan waktunya. Sadar kalau semua ini pasti habis. Sadar kalau apapun itu harus dipertanggungjawabkan. Sadar kalau masing-masing manusia mempunyai kesempatan yang sama dan yang membedakannya adalah bagaimana menggunakan kesempatan itu. Sadar kalau setiap detik harusnya dinikmati. Kita bukanlah mayat hidup yang b

35. Semangat Emansipasi

Hampir setiap tahun hari Kartini diperingati dengan pakaian adat dan berbagai lomba. Saya lebih tertarik membahas bagaimana kita bisa terus menghidupkan semangatnya. Kartini identik dengan emansipasi. Emansipasi wanita mempunyai titik hitam dan putih dalam kacamata saya. Titik hitam adalah ketika ekstrimis mengagung-agungkan wanita sebagai puncak paling tinggi atas kesetaraan hak dan kewajiban. Maka, jangan heran jika suatu negara dapat dipimpin oleh seorang wanita atau bahkan sebuah keluarga dinafkahi oleh seorang istri. Sedangkan, titik putih adalah ketika wanita benar-benar memahami kodratnya. Wanita diciptakan dari tulang rusuk pria, bukan dari kepala untuk jadi atasannya, bukan dari kaki untuk dijadikan alasnya, Melainkan dari sisinya untuk dilindungi dan dekat dengan hati untuk dicintai. Indah, bukan? Hak dan kewajiban wanita dan pria berbeda, tapi derajatnya tetap sama bukan di atas atau di bawah yang lain. Saya lebih suka menyebut wanita adalah partner pria dan pria

50. Bukan Masalah

Kita tidak bisa membantu semua orang. Kita tidak bisa mengubah dunia. Tidak! Mengetahui bahwa kita tidak bisa mengubah dunia benar-benar menentramkan. Banyak hal yang tidak bisa kita ubah memang tidak sepantasnya dipusingkan. Mungkin kita peduli dan bisa membantu ya bantu saja, tapi jika kita tidak bisa berbuat apapun ya move on saja. Masih banyak hal yang bisa kita ubah sekecil apapun itu dan bisa membuat keadaan atau siapapun menjadi lebih baik. Sikap ini menjadi syarat utama orang-orang yang hebat, fokus pada apa yang bisa diubah. Apa yang bisa diubah adalah saat ini, bukan masa lalu atau masa depan. Siapa yang bisa kita ubah adalah yang selalu bersama kita saat ini, diri kita sendiri.  Saya bukan pendengar yang baik, tapi karena tuntutan pekerjaan saya belajar menjadi lebih banyak mendengar daripada sebelumnya. Cerita orang lain kadang sangat mempengaruhi perasaan dan m engganggu pikiran saya.  Apalagi jika cerita itu adalah cerita seorang yang saya sayangi. Memikirkan masala

53. Jalani Saja Takdirmu

Seorang awam bertanya kepada seorang sufi, “Apa itu nasib?” Ia menjawab, “Asumsi-asumsi”. Seorang awam minta diramal oleh seorang bikhsu besar akan seperti apa hidupnya, sang bikshu menjawab, “Masa depanmu sungguh.. tidak pasti!” Saya percaya pada rukun iman yang ke-enam, takdir. Namun, siapa sih yang benar-benar bisa mengetahui masa depannya sendiri? Melakukan yang terbaik setiap saat dan menikmati prosesnya adalah apa yang sepatutnya dilakukan, bukan mereka-reka masa depan dan terbuai dengannya.  Saya pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang bisa menerawang. Mereka pun tidak bisa mendahului takdir seseorang. Apapun yang mereka ketahui mengenai orang lain tidaklah untuk diceritakan ke orang tersebut sehingga bisa mempercepat atau menghindari takdirnya. Jadi, jangan mudah percaya dengan ramalan-ramalan yang mengatakan ini itu tentang masa depanmu. Jalani saja takdirmu. Hal terpenting untuk diingat adalah apapun yang terjadi saat ini pasti yang terbaik menurutNya. Kalau buka

55. Nyepi di Nusa Penida

Akhir bulan kemarin saya liburan ke Nusa Penida selesai audit. Nusa Penida adalah sebuah pulau di Bali dekat dengan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Rencana liburan ini boleh dibilang kebetulan karena salah satu teman kantor tinggal disana dan menawarkan liburan ke rumahnya. Kurang dari 1 jam menyebrang dari Pantai Sanur ke Nusa Penida dengan kapal cepat. Banyak orang Bali berpakaian adat menyebrang untuk sembahyang di Nusa Penida. “Di Bali kan banyak pura, kenapa mereka jauh-jauh?” tanya saya ke teman saya. Rupanya salah satu pura di Nusa Penida dipercaya sebagai tempat suci dimana semua permohonan dapat terkabul. Wow! Kami menyusuri Nusa Penida dengan motor. Beberapa tempat yang bagus memang belum bisa dicapai dengan mobil. Tujuan pertama kami adalah Broken Beach (Pasih Uug) dan Angel’s Billabong . Dinamakan Broken Beach karena pantai ini memiliki sebuah tebing yang berlubang pada bagian tengahnya sehingga membentuk seperti sebuah terowongan ke laut. Pemandangannya cantik de