Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Satu

Menjadi jelas kenapa orang bisa menjadi atheis Tuhan bukan disana, Tuhan disini Namun, si atheis merasa hanya dia bukan Tuhan Padahal yang ada hanya Tuhan Setiap sifat mengambil bentuk Manifestasinya selalu dalam dualitas karena Tuhan Maha Segalanya Ia batin tapi juga zahir Ia meninggikan tapi juga merendahkan Ia melapangkan tapi juga menyempitkan Ia menghidupkan tapi juga mematikan Jika kamu jernih kamu tidak akan memilih "Saiki kene ngene aku gelem" Yang tidak ada akan selalu tidak ada Yang ada akan selalu ada Yang binasa pada awalnya sudah binasa Yang kekal pada awalnya sudah kekal Tugas kita hanya menghapus yang bukan Ia Kita ombak yang mengada atas gerak samudera Kita ombak yang dipecah lalu hilang dalam napas samudera

Pelajaran dari Ijen

Menjelang akhir tahun k emarin , saya ambil cuti. Saya pergi mengunjungi Banyuwangi dengan tiga destinasi utama, Pulau Menjangan, Pulau Tabuhan, dan Kawah Ijen. Saya berangkat Jumat siang menggunakan kereta ekonomi plus, Jayabaya. Saya baru tahu ada kereta ini. Kereta ini cukup nyaman dengan seat 2-2 dan full AC. Perjalanan dari Surabaya ke Banyuwangi terhambat truk yang mogok sehingga memakan waktu 11 jam menggunakan elf. Destinasi pertama adalah Pulau Menjangan. Pulau ini nampak biasa saja di mata saya. Saya dan teman-teman hanya menghabisakan waktu untuk foto. Segera kami berangkat lagi untuk snorkling. Ikan di perbatasan Jawa dan Bali bagus, warna-warni. Saya sangat menikmati snorkling disini, walaupun tidak bisa menyelam ke dasar. Cukup bagi saya snorkling di dua spot berbeda. Bintang laut pun mudah ditemui disini. Kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Tabuhan. Pulau ini adalah pulau tak berpenghuni, walaupun ada beberapa warung penjual makanan. Pulaunya bagus dengan pasir pantai

Latihan Menulis

Beberapa minggu lalu saya sempat malas nulis dan merasa begitu dangkal. Satu ketika saya mengirimkan tulisan kepada teman saya. Teman yang sudah saya anggap sebagai mentor. Ia berkata "Tulisan seperti ini jangan dikembangkan. Bisa melemahkan. Keburukan seperti juga kebaikan, itu menular." Jleb! Saya merenung.  Saya juga pernah ikut kelas pidato. Seorang madam menyampaikan presentasinya. Saya ingat sekali kata-katanya, "Kita harus selalu mempersiapkan pidato kita. Pidato itu harus bermanfaat untuk pendengarnya.  Kamu tidak berdiri di depan dan berpidato hanya untuk membuang waktu orang yang mendengarkanmu." Saya kembali merenung. Menulis seperti halnya berbicara. Selalu ada pesan untuk disampaikan. Apakah pesan saya baik atau buruk adalah tanggung jawab saya. Memang tulisan saya jauh dari kata sempurna. Namun, ketika saya yakin itu baik, saya akan menulisnya. Saya belajar memahami lebih banyak dengan menulis eperti latihan saya semalam dengan sang mentor. Tu

Kita Semua Sama?

Duh manusia, lihat ke atas iri, lihat ke samping ingin melebihi, lihat ke bawah bangga diri. Jargon kita semua sama sepertinya hanya menjadi tong kosong tanpa isi. M e nilai dari apa yang terlihat memang jauh lebih mudah daripada capek-capek menelisik lebih jauh dan menganalisa sampai ke akar. Kalau bisa mudah kenapa harus susah? Mungkin begitu pemikirannya. Namun sayangnya, untuk benar-benar menilai secara objektif tidak ada jalan pintas atau sikap masa bodoh. Tanpa kita sadari, apa-apa yang kita lihat dan dengar pun hanyalah ilusi atas apa-apa yang ingin kita lihat dan kita dengar.  Banyak penelitian dilakukan untuk menguji bagaimana persepsi/p engharapan kita  dapat menyalahartikan kebenaran. Penting halnya untuk selalu bersikap open minded dan tidak merasa benar sendiri walaupun kita yakin kita benar kar ena mungkin saja  persepsi itu kita genggam sebagai kebenaran. Ya, kebenaran yang kita inginkan bukan kebenaran yang apa adanya. Dalam teori change management , tahap pertama p

Komunitas Seru

Bulan ini keren banget. Tiap akhir pekan ada event Pasar Hobi 2017 di PGC. Di event ini kita bisa baca buku gratis, ketemu berbagai komunitas seru, m e nambah wawasan juga ikut donasi "1000 buku anak untuk Indonesia". Disini saya ingin mengenalkan tiga komunitas yang m enginspirasi .   1. Peri Kertas Saya langsung m elirik  robot Iron Man saat baru tiba di  event ini . Robot ini asli dari kertas. "Gila, cerdas banget yang buat!" pikir saya. Saya b erbincang-bincang dengan  Mas Rauf yang merupakan pendiri komunitas Peri Kertas ini.  Semakin panjang obrolan kami, semakin kagum saya akan komunitas ini. Dasar dari kerajinan kertas adalah origami dari Jepang. Jika origami menggunakan teknik lipat saja, Peri Kertas menggabungkan teknik lipat, potong dan tempel yang dinamakan ichinogami. Misi utama komunitas ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai seni kertas. K ita bisa m end apatkan tutorial gratis, download desain bahkan buat sendiri produknya. Syaratnya han

Morning Sky 130317

Speechless sky over the clouds