Langsung ke konten utama

Kita Semua Sama?

Duh manusia, lihat ke atas iri, lihat ke samping ingin melebihi, lihat ke bawah bangga diri. Jargon kita semua sama sepertinya hanya menjadi tong kosong tanpa isi. Menilai dari apa yang terlihat memang jauh lebih mudah daripada capek-capek menelisik lebih jauh dan menganalisa sampai ke akar. Kalau bisa mudah kenapa harus susah? Mungkin begitu pemikirannya. Namun sayangnya, untuk benar-benar menilai secara objektif tidak ada jalan pintas atau sikap masa bodoh. Tanpa kita sadari, apa-apa yang kita lihat dan dengar pun hanyalah ilusi atas apa-apa yang ingin kita lihat dan kita dengar. Banyak penelitian dilakukan untuk menguji bagaimana persepsi/pengharapan kita dapat menyalahartikan kebenaran. Penting halnya untuk selalu bersikap open minded dan tidak merasa benar sendiri walaupun kita yakin kita benar karena mungkin saja persepsi itu kita genggam sebagai kebenaran. Ya, kebenaran yang kita inginkan bukan kebenaran yang apa adanya.

Dalam teori change management, tahap pertama perubahan dimulai dengan penyangkalan. Saya salut dengan orang-orang yang berani mengevaluasi dirinya dan melihat kedalam tentang apa yang benar-benar bisa mereka ubah. Mereka tidak memilih untuk mengevaluasi orang lain dan berpikir harusnya orang lain yang berubah. Sesuatu yang benar haruslah benar secara universal, bukan disini benar disana salah. Contoh sederhana saja ilusi kebenaran mengenai tata krama. Di negeri Barat misalnya berjalan hanya mengenakan bra dan celana pendek adalah biasa, sedangkan di Timur hal tersebut dianggap tidak pantas. Oleh karena itu, pribahasa dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung adalah benar. Jangan memaksakan nilai-nilai kita sendiri di tempat yang berbeda. Bukan lingkungannya yang harus berubah tapi kita yang harus menyesuaikan.

Kita semua sama adalah kebenaran. Kebenaran ini tidak dilihat dengan kacamata fisik, tapi kacamata rasa. Rasa kita sama adalah kebenaran, rasa kita dimana sebentar senang, sebentar sedih, ingin dicintai, ingin dihargai, dan lain-lain. Jadi ketika ada seseorang yang berkata "saya selalu bahagia" atau "saya selalu menderita" atau "tidak masalah jika ia melukai saya" dapat dipastikan bahwa ia sedang berbohong. Ia hanya sedang menyangkal dirinya sendiri. Akhirnya, memahami manusia adalah dengan memahami rasa kita sendiri. Kita semua sama :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

18. Orang Sulit

Pernah mengeluhkan orang lain? Sampai berkali-kali atau malah sampai benci? Mungkin mereka orang yang sulit. Atau malah kita sendiri orang yang sulit menurut orang lain? Apa sih yang dimaksud orang yang sulit?  Membayangkan orang yang sulit rasanya melelahkan berurusan dengan orang seperti ini. Males deh kalau sama dia . Begitu kira-kira ungkapan kita ketika mengingat orang yang sulit. Definisi orang yang sulit bagi masing-masing orang bisa berbeda-beda. Orang yang simpel bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang perfeksionis dan sebaliknya. Orang yang saklek bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang fleksibel dan sebaliknya. Ketika perbedaan ini selalu dijadikan alasan untuk berkonflik, itulah saat seseorang menjadi orang yang sulit. Ia selalu berkonflik dengan orang lain, buat ribet atau cari ribut. Kebalikan orang sulit adalah orang yang cair, mudah sekali berharmoni dengan orang lain. Tidak jarang saya mendengar keluhan teman-teman saya tentang kekasih mereka....

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka...

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua...