Langsung ke konten utama

Komunitas Seru

Bulan ini keren banget. Tiap akhir pekan ada event Pasar Hobi 2017 di PGC. Di event ini kita bisa baca buku gratis, ketemu berbagai komunitas seru, menambah wawasan juga ikut donasi "1000 buku anak untuk Indonesia". Disini saya ingin mengenalkan tiga komunitas yang menginspirasi.  

1. Peri Kertas

Saya langsung melirik robot Iron Man saat baru tiba di event ini. Robot ini asli dari kertas. "Gila, cerdas banget yang buat!" pikir saya. Saya berbincang-bincang dengan Mas Rauf yang merupakan pendiri komunitas Peri Kertas ini. Semakin panjang obrolan kami, semakin kagum saya akan komunitas ini. Dasar dari kerajinan kertas adalah origami dari Jepang. Jika origami menggunakan teknik lipat saja, Peri Kertas menggabungkan teknik lipat, potong dan tempel yang dinamakan ichinogami. Misi utama komunitas ini adalah mengedukasi masyarakat mengenai seni kertas. Kita bisa mendapatkan tutorial gratis, download desain bahkan buat sendiri produknya. Syaratnya hanya satu, produk yang kita buat tidak diperjualbelikan. Monetize komunitas ini adalah melalui kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar. Sudah banyak penghargaan yang didapatkan oleh komunitas ini, termasuk penghargaan MURI atas kerajinan kertas tertinggi, 9,6 m. Keren kan?! Untuk tahu lebih jauh mengenai komunitas ini, silahkan mengunjungi webnya di perikertas.com.

2. Indies Community 

Apa yang kebayang kalau ngomongin indigo? Wih serem ya? Nyatanya ketika saya berinteraksi dengan orang-orang dari komunitas ini tidak semenyeramkan itu. Mereka justru mengajak kita untuk open minded. Indigo adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Di stand komunitas ini kamu bisa 'dibaca' dan curhat. Kamu tidak perlu membenarkan semua perkataan sang 'pembaca'. Saya dan teman-teman lebih mengajak berdiskusi untuk menambah wawasan dibandingkan mereka-reka masa depan yang memang tidak pasti. Komunitas ini mempunyai grup di Facebook dan setiap bulan mengadakan kopi darat.

3. Kubbu 

Kubbu adalah komunitas pecinta buku dan blogging. Komunitas ini didirikan di akhir tahun 2015. Walaupun terbilang masih muda, komunitas ini aktif mengadakan program-program yang memberdayakan baik untuk anggota maupun untuk umum. Program tersebut diantaranya pelatihan tentang blogging, bedah buku, napak tilas berdasarkan buku, pengumpulan donasi buku untuk anak, dll. Salah satu program internal yang tidak kalah menarik adalah arisan blog dimana semua anggota didorong untuk menulis blog dan saling mengomentari. Kamu bisa main ke akun Instagramnya di kubbu_bpj,

Masih banyak komunitas seru yang memeriahkan event ini. Ada baiknya kamu datang dan ketemu langsung orang-orang dari komunitas yang menarik buat kamu di event ini. Hanya bulan ini lho :)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka