Pernah mengeluhkan orang lain? Sampai berkali-kali atau malah sampai benci? Mungkin mereka orang yang sulit. Atau malah kita sendiri orang yang sulit menurut orang lain? Apa sih yang dimaksud orang yang sulit?
Membayangkan orang yang sulit rasanya melelahkan berurusan dengan orang seperti ini. Males deh kalau sama dia. Begitu kira-kira ungkapan kita ketika mengingat orang yang sulit. Definisi orang yang sulit bagi masing-masing orang bisa berbeda-beda. Orang yang simpel bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang perfeksionis dan sebaliknya. Orang yang saklek bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang fleksibel dan sebaliknya. Ketika perbedaan ini selalu dijadikan alasan untuk berkonflik, itulah saat seseorang menjadi orang yang sulit. Ia selalu berkonflik dengan orang lain, buat ribet atau cari ribut. Kebalikan orang sulit adalah orang yang cair, mudah sekali berharmoni dengan orang lain.
Tidak jarang saya mendengar keluhan teman-teman saya tentang kekasih mereka.
“Cowok gw pelit banget, apa-apa dihitung. Boro-boro bayarin makan, yang ada patungan mulu.”
“Cewek gw egois banget apa-apa maunya dijemput dan ditungguin. Gw salah dikit dia ngambek. Giliran gw yang marah dia malah balik marah.”
Sedihnya ketika kita mendengar kejelekan seseorang berkali-kali kita bisa ikut membencinya, walaupun kita tidak pernah berurusan dengannya. Seperti video Raditya Dika yang judulnya "Cewek ngomongin temen." It really happens.
Keluhan teman-teman saya membuat seakan-akan kekasih mereka adalah orang yang sulit bagi mereka. Kekasih adalah orang yang kita sayang. Ketika kita mengaku sayang, tapi selalu mengeluh tentangnya, sebenarnya kita tidak benar-benar menyayangi mereka. Bagaimana mungkin kita menyayangi orang yang sulit bagi kita? Orang yang benar-benar sayang akan berkata,
"Cowok gw bukannya pelit, tapi dia hemat. Resepsi kan gak murah. Dia nabung buat masa depan gw juga."
"Cewek gw bukan egois, tapi dia minta perhatian aja. Kan gw cowoknya, kalau bukan perhatian gw yang dia minta siapa lagi."
Nah, beda kan bahasanya? Bahasa yang kedua lebih menenangkan. Rasa sayang tidak membuat kita sampai berkonflik dengan orang yang kita sayang, walaupun mereka tidak sejalan dengan kita.
If you truly loved yourself, you could never hurt others. -Buddha-
Mereka yang selalu saja berkonflik dengan orang lain, marah hanya karena hal-hal kecil, sulit memaafkan atau bahkan membalas sakit hati mereka dengan menyakiti orang lain adalah orang-orang yang tidak cukup mencintai diri mereka sendiri. Saya pun belum cukup mencintai diri saya sendiri ketika saya mudah sekali tersinggung / ngambek karena hal-hal kecil.
Orang-orang yang sulit yang mudah sekali marah pada kita membuat kita juga menjadi mudah marah pada mereka. Orang-orang yang sulit yang tidak bisa diajak berkerjasama membuat kita juga malas bekerjasama dengan mereka. Di alam bawah sadar kita, setiap rasa yang timbul ketika kita berinteraksi dengan orang lain disimpan dalam-dalam dan menjadi memori referensi.
"Ini orang yang gampang marah-marah sama aku. Males ah deket-deket sama dia."
"Dia ini baik banget sama aku. Aku bisa bantuin apa ya kayaknya dia lagi ada masalah."
Memori kita membuat kita memilih reaksi yang sesuai dengan pengalaman yang kita simpan. Terhadap orang yang baik sama kita, kita pun mudah sekali berbuat baik terhadap mereka. Terhadap orang yang sulit kepada kita, kita juga sulit sekali berbuat baik terhadap mereka. Kita melakukan sesuatu dan mendapatkan balasan yang sama. Aksi sama dengan reaksi. Jangan heran jika orang yang sulit membuat hidupnya serba sulit.
Kurang dari sebulan lagi Ramadhan, saatnya mengambil cermin dan berkaca. Apakah kita termasuk orang yang membuat sulit orang lain atau memudahkan mereka?
Mohon maaf lahir batin :)
Aku suka banget baca ini dan aku sedang menerapkan pikiran positif dalam diri aku. Seperti "dia enggak marah, dia cuma mau aku lebih baik." :))))
BalasHapusIya aku juga latihan la karena gak mudah :)
HapusDi saat suasana sedang kesal sama orang, eh baca ini jadi sedikit lebih adem. Thanks Kak
BalasHapusAlhamdulillah, masama :)
HapusSuka tulisannya. Jadi lebih bercermin terhadap sikap selama ini.
BalasHapusYuk sering bercermin Kak
HapusKebohongan yang diulang terus menerus suatu saat akan dianggap kebenaran .
BalasHapusKak Annisa Teguh , terima kasih sudah mengingatkan dengan sejuk supaya saya dijauhkan dari kemungkinan menjadi orang sulit yang suka menyulitkan orang lain . Keep spreading the positive vibe yah Kak 😘😗😘😗
Haha kenapa jadi Annisa Teguh.. Aku belajar juga dari caption-caption IG-mu yang positif..
HapusSuka banget sama tulisannya.. :)
BalasHapusTerima kasih yaa
HapusKadang kita pura-pura baik didepan orang yang kita kesel gara2 dia gampang marah pft. Ini artikelnya bagus banget Mbak.
BalasHapusPaling aku diem aja daripada ribut hehe
HapusOrang sulit akan kita temui, entah dalam pekerjaan, pertemanan dan sebagainya. Tinggal pintar-pintar kita menempatan diri dan beradaptasi dengan mereka.
BalasHapusBetul banget Bang Ris, olah kemampuan beradaptasi..
HapusTulisan ini seperti sebuah cermin..khususnya untuk para pembaca..
BalasHapusNice mbak..
Thanks Mas, ini cermin untuk saya juga..
HapusDari artikel ini mengajarkan kita untuk berfikir positif
BalasHapusPositif :)
HapusMemang lebih baik possitif thingking
BalasHapusIya lebih menenangkan
HapusBagus nih tulisannya. Perlu dipraktekkan. Semoga menjadi orang yg dapat memudahkan orang lain.
BalasHapusAaminn semoga kita bisa saling memudahkan ya
Hapussulit atau tidak itu tergantung persepsi kita
BalasHapusDefinitely
HapusTerima kasih ilmunya
BalasHapusKembali kasih
HapusBiasanya ketika label ' orang sulit' disematkan oleh beberapa orang kepada individu tertentu, menjadikan orang tersebut 'dibiarkan' tetap menjadi pribadi yang sulit. Semoga kita tidak berlaku seperti itu ya Kak....
BalasHapusMungkin karena rasanya sudah males duluan.. Aaminn semoga kita bisa buka hati dan buka pikiran.
HapusThanks Kak sudah mengingatkan :)
Semoga kita ga menjad orang yang membuat sulit..
BalasHapusAaminn Bang
HapusMakasih kaak.. tulisannya membuat saya instrospeksi diri sendiri. Semoga kedepan bisa jadi orang yang lebih baik.
BalasHapusSemangat teruss
HapusNisaa, bagus banget ini, aku bacanya kaya bercermin. Ada satu orang karena satu peristiwa yang entah kenapa sulit sekali kuterima. Tapi akhir-akhir ini aku mengubah sudut pandang ke orang itu, Alhamdulillah ke akunya lebih baik. Perkara dia menyakiti dan sebagainya ya sudahlah #eh ini aku komen malah curhats. Tapi memang berpositif thinking itu perlu, mengutarakan kalimat positif terutama pada diri sendiri juga sangat perlu. Makasih pencerahannya bu
BalasHapusIya ya kadang sebenarnya kita cuma perlu mengubah sudut pandang untuk masalah kita, tapi itu yang sulit.. Makasih ya Jeng ceritanya
HapusAku juga sempat nonton video stand up Raditya Dika tentang pertemanan para wanita itu, sampe mikir bener juga karena kenyataannya di sekeliling kita banyak yang kyk gitu. Mudah terpengaruh oleh penilaian orang lain yang kadang belum tentu penilaian mereka itu benar. Atau bahkan aku juga termasuk gitu ya? Dan aku langsung bercermin.
BalasHapusIya aku ngakak sih nonton itu, tapi miris juga karena itu kenyataan..
HapusBeda bahasa bisa jadi beda rasa ya, nis 😊
BalasHapusSure Kak..
Hapuspositif mind.....tapi tetep harus terukur juga sih
BalasHapusGimana tuh cara ngukurnya? Penasaran :)
HapusBerarti org yg sulit akan kita temui saat kita tidak sejalan pemikiran dgm mereka ya. Hhmm, memang seharusnya tidak semua omongan harus di dengar krn persepsi tiap org beda ya mba.
BalasHapusIya Kak jika tidak sejalan dan dijadikan konflik, tergantung bagaimana kita menyikapinya..
HapusLabeling memang harus hati-hati... materi bagus untuk berkaca sebelum puasa.. btw.. kita tadi bakal ada 18 tipe orang sulit artikelnya...
BalasHapushttps://ekasiregar.com
Hehe saya countdown Ramadhan Bang
HapusKarena karakter setiap orang memang beda-beda ya Nis, jadi kadang kalau dirasa 'terlalu merepotkan' dan nggak sesuai dengan keinginan kita, kita sering merasa orang lain sulit.
BalasHapusTerima kasih tulisannya, Nissa! Semoga kita bisa lebih bercermin dengan diri sendiri ya.
Kembali kasih Lisa.. Aaminn
HapusTema yg diangkat unik. Bisa jadi self reminder hehehe
BalasHapusAlhamdulillah, reminder aku juga..
HapusIyabener, beda karakter klo ga di barengi sikap saling ngerti bisa jd masalah
BalasHapusIya bisa ribut mulu :(
Hapusoke bersikap baik itu wajib ya, agar org punya memori yg baik jg ttg kita
BalasHapusIya Kak golden rule
HapusChange Ur respond, change Ur world. Susah banget emang nimbulin postif thinking tapi harus berusaha biar Hidup ya lebih indah. Thank you for reminding ;)
BalasHapusYou are welcome. Yup bener banget Change Ur respond, change Ur world :)
HapusSemua berawal dari mindset yaa hehehe...
BalasHapusIya :)
HapusInspiring banget buat intropeksi diri menjelang ramadan
BalasHapusMatur nuwun mas
HapusManusia punya ego masing-masing, dan untuk bersosialisasi emang harus saling mengerti. Apalagi dalam sebuah hubungan. Kalau yang berjalan hanya satu kaki akan limbung, jadi untuk bisa menjalaninya, harus dengan kedua kaki. Menerima kekurangan dan menambalnya dengan kelebihan yang dimiliki masing-masing. Suka tulisan ini :)
BalasHapusemang susah sih. harus belajar nerima
Hapushttps://helloinez.com
Iya Mba give and take yaa
Hapusbias saling memaafkan itu indah ya mba.. bikin hati tenang...
BalasHapusSure.. Hati yang tenang tuh plong banget deh
HapusAku masih termasuk.orang orang yang sulit kali ya. Karena tidak mudab untuk melupakan kesalahan orang lain. Dan mudah sekali marah dengan orang orang yang agak lemot kalau di kerjaan. Padahal saya menyadari kemampuan orangpun berbeda beda. 😊 Masih harus berbenah diri.
BalasHapusYang penting kita belajar memperbaiki diri ya Ren walaupun sulit. Semangat yaa
HapusMakjleb ya sama kata-kata di dalamnya. Bagus banget sebagai pembuka mata kita agar lebih bisa bijak memandang orang yang distigma "orang sulit"
BalasHapusThanks mba semoga kita lebih hati-hati dengan stigma
HapusIntinya, selalu berpikir dan berkata positif, ya. Aku jadi ingat, belasan tahun lalu HRDku bilang, it doesn't matter what you say, but the way you say it does matter.
BalasHapusHow we say it impacts a lot ya mba
HapusBerpikiran positif, maka sekeliling kita juga akan berimbas positif. Hanya perlu dibedakan positif dan naif (ya meski naif juga gak ada salahnya sih). Saya termasuk orang yang selalu berpikir positif, di antara kejengkelan saya biasanya saya tetap selalu berpikir apa sih yang membuat dia jadi seperti itu? kan gak mungkin seseorang dari lahir memang menjengkelkan.
BalasHapusSetuju mba, gak ada yang dari lahirnya memang ngeselin hehe
HapusSiap merenung nih kak, aku orang sulit kah? hmmm
BalasHapus