Langsung ke konten utama

30. Keluarga

Sudah nonton Fast & Furious 8? Kalian wajib nonton, filmnya bagus banget! Tema film ini sebenarnya bukan tentang mobil dan balapan, tapi tentang persahabatan dan keluarga. Mobil dan balapan hanya menjadi kemasan sang penulis membingkai pesannya. Saya masih ingat kata-kata Dom kepada Brian di Fast & Furious 6,

"You don't turn your back on family, even when they do." 

Film yang ke-8 ini mengagetkan. Dom yang berpesan seperti itu ternyata berbalik dan melawan timnya sendiri. Namun, film ini tetap konsisten dengan tema yang sama, keluarga.  

Keluarga selalu menjadi tema yang menarik untuk diangkat. Saya jadi ingat sinetron yang sangat populer di tahun 90an berjudul Keluarga Cemara. Lagu pembuka sinetron itu juga masih saya ingat sampai sekarang.

Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga

Saya mensyukuri keluarga saya. Saya tidak meminta kepada Tuhan keluarga seperti apa tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Namun, Ia memberi saya keluarga ini, keluarga sederhana yang sangat menyayangi saya.

Saya mensyukuri kedua orang tua saya. Saya sadar bahwa apapun yang saya lakukan tidak akan pernah cukup untuk membayar sedikit saja kasih sayang mereka kepada saya. Namun, nama mereka akan selalu menjadi yang pertama saya ucapkan dalam doa-doa saya.  

Saya mensyukuri adik-adik saya. Terlepas dari candaan, ledekan, jitakan, gigitan iseng saya, saya sangat menyayangi mereka. Walaupun mereka sudah dewasa, saya masih mempunyai kewajiban untuk melindungi mereka. Hehe gaya!

"Family isn’t always blood. It’s the people in your life who want you in theirs. The ones who accept you for who you are. The ones who would do anything to see you smile, and who love you no matter what." -anonim-

Bagi Dom, timnya adalah keluarganya. Bagi kamu, mungkin juga seperti itu dan itu sah-sah saja. Keluarga bagi saya juga tidak terbatas pada keluarga kandung. Keluarga bisa siapapun yang menyayangi kita tanpa syarat. Saya pun mensyukuri kamu dan kalian yang menerima saya apa adanya dan tetap bertahan dalam hidup saya. Makasih ya :)

-edisi mellow menjelang Sya'ban

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka