Langsung ke konten utama

Masuk Angin

Penyakit yang sering saya rasakan adalah masuk angin. Daya tahan tubuh seseorang terhadap angin yang masuk dipengaruhi oleh sedikit atau banyaknya lemak badannya. Pembakaran lemak menghasilkan panas sehingga orang gemuk lebih tahan dingin. Jadi mungkin wajar kalau saya sering masuk angin. Lemak saya sedikit. Tulang berbalut kulit. Haha! Tapi apakah masuk angin itu kedinginan? Dari Wikipedia, penyebab masuk angin biasanya memang udara dingin yang berlebihan. Beberapa kondisi badan yang sering dikeluhkan sebagai "masuk angin" antara lain :
  • Demam ringan yang diikuti pilek / flu Rasa kembung
  • Rasa kembung yang disertai dengan sendawa-sendawa 
  • Rasa kembung yang disertai dengan sering buang angin / kentut 
  • Rasa kembung yang disertai dengan susah sendawa, susah buang angin, dan susah buang air besar 
  • Rasa kembung yang disertai dengan mencret 
  • Rasa kembung dengan gangguan / keluhan kencing 
  • Rasa kembung yang disertai dengan rasa oyong-oyong / pusing / pening
  • Sendawa-sendawa jika badan diurut-urut / dipijat-pijat Dan lain-lain. 

Akhir pekan kemarin saya berenang berturut-turut di hari Sabtu dan Minggu pagi dengan cuaca mendung bahkan hujan. Saya juga sempat jalan-jalan berkeliling tanpa jaket dan kehujanan. Ditambah lagi minggu ini cuaca benar-benar dingin. Saya juga tidak membawa jaket yang biasanya selalu saya pakai setiap pulang kerja. Sudah dua hari ini saya ngemil tolak angin, tapi saya masih merasa tidak enak badan. Sepertinya kerokan masih menjadi andalan saya ketika masuk angin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka

18. Orang Sulit

Pernah mengeluhkan orang lain? Sampai berkali-kali atau malah sampai benci? Mungkin mereka orang yang sulit. Atau malah kita sendiri orang yang sulit menurut orang lain? Apa sih yang dimaksud orang yang sulit?  Membayangkan orang yang sulit rasanya melelahkan berurusan dengan orang seperti ini. Males deh kalau sama dia . Begitu kira-kira ungkapan kita ketika mengingat orang yang sulit. Definisi orang yang sulit bagi masing-masing orang bisa berbeda-beda. Orang yang simpel bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang perfeksionis dan sebaliknya. Orang yang saklek bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang fleksibel dan sebaliknya. Ketika perbedaan ini selalu dijadikan alasan untuk berkonflik, itulah saat seseorang menjadi orang yang sulit. Ia selalu berkonflik dengan orang lain, buat ribet atau cari ribut. Kebalikan orang sulit adalah orang yang cair, mudah sekali berharmoni dengan orang lain. Tidak jarang saya mendengar keluhan teman-teman saya tentang kekasih mereka. 

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu