Langsung ke konten utama

Mensyukuri

Pasti sering banget ya dengar kata bersyukur adalah kunci kebahagiaan? Bersyukur kesannya hanya sekali proses. Mensyukuri berkali-kali. Saya setuju dengan pepatah yang berkata kamu bahagia karena bersyukur, bukan bersyukur karena bahagia. Mensyukuri artinya tahu terima kasih. Tuhan menambahkan nikmat untuk mereka yang mensyukuri. Jelas karena sikap tersebut adalah sikap tahu terima kasih. Harusnya memang kita belajar bagaimana bisa selalu mensyukuri begitupun saat dalam kesempitan. Bukankah tidak ada lapang jika tidak ada sempit? Tidak mudah melakukannya, tapi bisa dicoba.

Orang yang mensyukuri segalanya sulit merasa kecewa karena ia tidak menuntut. Misalkan pedagang yang hari ini hanya dapat 10rb, ia berkata, "alhamdulillah masih bisa makan." Lalu, ketika dagangannya tidak laku sama sekali ia masih mensyukuri dan berkata, "alhamdulillah masih bisa dagang." Dikasih banyak atau sedikit atau tidak dikasih masih bersyukur. Coba bayangkan bagaimana Tuhan tidak tersenyum melihatnya?! Beda halnya dengan yang ketika dikasih sedikit tidak tersenyum lalu dikasih banyak lupa mensyukuri atau bilang terima kasih. Coba bayangkan jika kita sebagai yang memberi? Duh, jadi malas ngasihnya. Bahkan mungkin pikiran kita bilang, "Coba gimana kalau saya ambil lagi yang saya pernah kasih biar tahu rasa!" 

Mensyukuri bukan hanya atas sesuatu, tapi juga atas sesama. Mensyukuri orang tua, saudara, sahabat, rekan kerja, tetangga, dll. Bagaimana bisa melukai jika kita begitu mensyukuri mereka? Bagaimana bisa bertengkar dan menuntut jika kita begitu mensyukuri mereka? Saya bersyukur menemukanmu sebagai teman saya dan saya mensyukurinya, maka saya akan selalu mengingat kebaikan-kebaikanmu dan melupakan semua kesalahanmu. Saya mensyukurimu.

Selamat hari Jumat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

18. Orang Sulit

Pernah mengeluhkan orang lain? Sampai berkali-kali atau malah sampai benci? Mungkin mereka orang yang sulit. Atau malah kita sendiri orang yang sulit menurut orang lain? Apa sih yang dimaksud orang yang sulit?  Membayangkan orang yang sulit rasanya melelahkan berurusan dengan orang seperti ini. Males deh kalau sama dia . Begitu kira-kira ungkapan kita ketika mengingat orang yang sulit. Definisi orang yang sulit bagi masing-masing orang bisa berbeda-beda. Orang yang simpel bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang perfeksionis dan sebaliknya. Orang yang saklek bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang fleksibel dan sebaliknya. Ketika perbedaan ini selalu dijadikan alasan untuk berkonflik, itulah saat seseorang menjadi orang yang sulit. Ia selalu berkonflik dengan orang lain, buat ribet atau cari ribut. Kebalikan orang sulit adalah orang yang cair, mudah sekali berharmoni dengan orang lain. Tidak jarang saya mendengar keluhan teman-teman saya tentang kekasih mereka....

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu...

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua...