Pagi ini saya dapat kabar duka dari kolega saya. Ia teman seperjuangan saya di kantor. Kerjaan kami sama hanya entiti yang diurus beda. Pagi ini ibundanya meninggal. Ia memang sudah lama sakit. Tepat sore ini juga sidang isbat akan diadakan untuk menentukan apakah besok jadi puasa. Siapa sangka ibundanya tutup usia sebelum merasakan Ramadhan tahun ini. Siapa sangka tahun lalu menjadi Ramadhan terakhirnya. Innalillahi..
Kita tahu dengan pasti bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Tidak jarang pun kita mendengar anak-anak dan remaja tiba-tiba meninggal. Kematian tidak mengenal usia. Ia datang begitu tiba-tiba. Namun ketika ia datang, mengapa kita tetap tersentak?
Hidup adalah kesempatan. Kesempatan untuk apa? Kesempatan untuk berbuat apa saja yang kita mau untuk hidup kita dan untuk hidup orang lain. Kesempatan agar kita tidak menyesal ketika kematian datang. Ketika kita benar-benar mengingat mati, seharusnya kita lebih menghargai hidup. Seharusnya kita tidak menyia-nyiakan waktu. Seharusnya kita tidak mungkin berbuat jahat. Seharusnya kita lebih banyak menyebarkan kasih sayang daripada kebencian. Seharusnya kita berusaha agar tidak menyesal kemudian. Namun, nyatanya?
Lebih mudah bagi kita untuk marah-marah daripada menahan amarah. Lebih mudah bagi kita untuk mendendam daripada memaafkan. Lebih mudah bagi kita untuk cuek daripada peduli. Lebih mudah bagi kita untuk mengikuti ego daripada akal sehat. Lebih mudah bagi kita untuk menyalahkan daripada mengakui kesalahan. Lebih mudah bagi kita untuk memikirkan kepentingan kita daripada orang lain. Lebih mudah bagi kita untuk menyakiti daripada membahagiakan. lebih mudah bagi kita untuk menuntut daripada berkaca. Walaupun setiap harinya berita kematian Corona terdengar di telinga kita.
Kapankah kita sadar? Apakah ketika usia kita sudah senja? Apakah ketika bencana lebih besar melanda? Apakah ketika kita telah kehilangan yang benar-benar berharga? atau apakah ketika napas sampai di tenggorokan kita baru akan sadar? Innalillahi..
Hidup ini hanya sebentar. Kita tidak punya banyak waktu. Jangan sampai menyesal. Semoga kita yang sering lupa bisa kembali ingat. Semoga ketika kita ingat kita bisa istiqomah. Aamiinn.
Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa 1441H
Komentar
Posting Komentar