Mengetahui bahwa kita memang tidak sempurna membebaskan kita yang malah membuat kita tampak sempurna. Sebuah anomali yang menarik ketika kita sadar dan melepasnya namun kita mendapatkannya. Aku baru sadar kalau yang namanya manusia selalu bersikap subjektif sebagaimana pun ia berusaha untuk objektif. Pikiran, prasangka, anggapan hanyalah olah pikir yang terbatas pada pengetahuan, prinsip, dan nilai kita sendiri. Begitu juga anggapan mengenai orang lain ternyata hanyalah pikiran subjektif yang tanpa kita sadari sering kita terima sebagai kebenaran. Padahal kebenaran haruslah tetap, tidak berubah, dan bersifat universal. Selain itu mungkin hanyalah anggapan yang kita setujui benar adanya. Salah satu kebenaran yang aku benar-benar yakini adalah bahwa dimanapun dan kapanpun rasa manusia akan selalu sama. Fitrah kita sama hanya keinginan kita yang membedakan. Karena manusia tidak luput dari subjektifitas, aku siap mengkaji ulang dan mengevaluasi setiap pengetahuan, prinsip, dan nilai yang telah aku pakai dan aku anut selama ini. Hmm, semoga bisa menjadi manusia yang lebih terbuka untuk selalu belajar.. termasuk belajar memahami sesama.
Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya. Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua
Wah udah posting tulisan baru. Semangat terus nulisnya.
BalasHapusBaru lihat komennya.. thanks ya.
Hapus