Mengetahui bahwa kita memang tidak sempurna membebaskan kita yang malah membuat kita tampak sempurna. Sebuah anomali yang menarik ketika kita sadar dan melepasnya namun kita mendapatkannya. Aku baru sadar kalau yang namanya manusia selalu bersikap subjektif sebagaimana pun ia berusaha untuk objektif. Pikiran, prasangka, anggapan hanyalah olah pikir yang terbatas pada pengetahuan, prinsip, dan nilai kita sendiri. Begitu juga anggapan mengenai orang lain ternyata hanyalah pikiran subjektif yang tanpa kita sadari sering kita terima sebagai kebenaran. Padahal kebenaran haruslah tetap, tidak berubah, dan bersifat universal. Selain itu mungkin hanyalah anggapan yang kita setujui benar adanya. Salah satu kebenaran yang aku benar-benar yakini adalah bahwa dimanapun dan kapanpun rasa manusia akan selalu sama. Fitrah kita sama hanya keinginan kita yang membedakan. Karena manusia tidak luput dari subjektifitas, aku siap mengkaji ulang dan mengevaluasi setiap pengetahuan, prinsip, dan nilai yang telah aku pakai dan aku anut selama ini. Hmm, semoga bisa menjadi manusia yang lebih terbuka untuk selalu belajar.. termasuk belajar memahami sesama.
Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka
Wah udah posting tulisan baru. Semangat terus nulisnya.
BalasHapusBaru lihat komennya.. thanks ya.
Hapus