Langsung ke konten utama

Hoppipolla*

Semalam ceritanya iseng pergi makan di depan komplek. Jalan lah di tengah hujan besar aku, adek, sama mama. Di tengah nikmatnya makan dan derasnya hujan, tiba-tiba nyeletuk ke mama, 'Ma, bawain payung aku ya. Aku mau hujan-hujanan.' Si mama cuma senyum-senyum aja gak kaget karena tau kelakuan anaknya yang emang kaya bocah. Adekku nan baik hati pun berinisiatif nemenin kakaknya yang tetiba kesambet mau hujan-hujanan. Malam jumat, hujan besar, komplek sepi horor banget kan. Jadilah sepanjang jalan dari tempat makan ke rumah lari-lari, lompat-lompat, semedi di bawah air terjun alias pancuran air dari genteng rumah orang dan ngumpet ketika ada motor lewat. Lebih hancurnya lagi adalah kita buat challenge beli es krim ke Indom*rt dengan pakaian yang basah kuyub. I successfully did it. Si mas ganteng kasirnya cuma senyum aja ngeliat aku tanpa nanya. Bingung juga kali dia ya.. Sampai rumah gak langsung pulang, mampir dulu ke taman dan main ayunan. Nengok ke kanan ternyata teman-temannya adek lagi pada ngumpul di pos dan itu cowok semua. Bodo amat lah ya mereka ngetawain kita haha.. Bahagia euy main ayunan di tengah hujan deras sambil memejamkan mata dan berbisik, 'Begini saja cukup buat aku Tuhan..'

Menurut aku setiap orang punya sisi kekanak-kanakan. Ada yang menyimpannya dalam-dalam dan menunjukkannya. Mungkin kalau aku over show ya kadang-kadang. Haha.. Intinya sih jangan serius-serius banget lah jadi orang dewasa :)

*Judul lagu Sigur Ros yang artinya jump into water.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka