Kamu pernah merasa sedang di atas? Tempat yang tinggi? Baik secara fisik maupun rasa. Semua orang pasti pernah ya. Saya sendiri merasa betapa banyak orang yang bersama saya ketika di atas. Seakan-akan mereka semua dekat dengan saya dan begitu menyayangi saya. Saya bersyukur. Sayangnya saya juga pernah di bawah. Kata orang kalau di bawah banyak orang pergi meninggalkan, ya biarkan saja. Kamu tahu tidak, hakikat dari semua pertemanan, persahabatan, atau hubungan? Tidak lain dan tidak bukan, hakikatnya adalah rasa saling memanfaatkan.
Apa hubungan manusia yang paling tulus menurutmu? Menurut saya, hubungan orang tua dengan anaknya. Hakikat hubungan itu tetap saja rasa saling memanfaatkan. Bagaimana bisa?
Contoh kecil saja, ketika orang tua mengatakan, "Ibu dan Ayah tidak mengharapkan apa-apa darimu, Nak." Coba deh kamu pikirkan, paling tidak setiap orang tua mengharapkan anaknya menjadi orang yang baik, bukan? Lalu jika orang tua berkata, "Ibu dan Ayah mengharapkanmu menjadi orang yang baik untuk dirimu sendiri, bukan untuk kami," terdengar naif sekali. Haha! Itu bukan ketulusan. Memiliki anak yang baik sedikit banyaknya pasti membuat orang tua bangga. Coba saja para orang tua berkata "Ibu dan Ayah mengharapkanmu menjadi orang yang baik agar Ibu dan Ayah merasa bangga. Kamu bisa jadi tabungan kami di hari tua sehingga kami bisa merepotkanmu nantinya." Tidak ada basa-basi disana. Jujur apa adanya.
Rasa anak juga begitu. Baktinya kepada orang tuanya adalah karena ia telah memanfaatkan orang tuanya untuk menghidupi dirinya sampai ia mandiri. Terlepas dari ia mengakuinya atau tidak.
Saling memanfaatkan adalah memberi dan menerima. Hubungan tidak bisa berjalan satu sisi saja, hanya memberi atau hanya menerima. Yang membedakan seseorang adalah fokusnya, apakah fokus kita adalah memberi atau menerima. Melakukan kerja atau menerima kerja.
Saling memanfaatkan adalah memberi dan menerima. Hubungan tidak bisa berjalan satu sisi saja, hanya memberi atau hanya menerima. Yang membedakan seseorang adalah fokusnya, apakah fokus kita adalah memberi atau menerima. Melakukan kerja atau menerima kerja.
Jangan mudah merasa telah mencintai atau menyayangi sepenuh hati. Coba jujur dengan diri sendiri, "Benarkan saya telah menyayangi tanpa syarat, bukan harap?" Kamu bisa saja patah hati dan jatuh sakit berbulan-bulan, tapi itu bukan tanda sayang. Itu hanya karena kamu tidak bisa memanfaatkannya lagi.
Begitulah hubungan manusia. Sekuat apapun, setulus apapun, hanya atas rasa saling memanfaatkan. Ketika kamu benar-benar menyadarinya, maka kamu bisa belajar menyayangi apa adanya. Bukankah rasa sayang yang tulus tidak akan pernah kecewa? Jika saat ini orang yang paling kamu sayang memutuskan hubungan denganmu, kamu pasti menangis. Itu manusiawi, tapi kamu tidak akan sampai membencinya. Yang kamu pikirkan bukan "Betapa teganya ia yang begitu saya sayangi memutuskan hubungan dan pergi meninggalkan?" melainkan "Mungkin saya tidak bisa lagi menjadi orang yang bisa dimanfaatkan sesuai keinginannya."
Sebuah hadits mengatakan "Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak memberi manfaat." Dalam arti kata lain, sebaik-baik orang adalah yang paling banyak dimanfaatkan oleh orang lain. Haha!
Setelah hadits yg di copas, lalu diartikan!
BalasHapusApa maksud "Haha!" di akhir?!
Beda bahasa beda rasa
Hapus