Setiap orang punya masalah. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang tidak punya masalah. Seorang bayi pun sudah punya masalah ketika ia baru saja dilahirkan. Ia harus bernapas sendiri. Itulah mengapa setiap bayi menangis saat dilahirkan. Oksigen memasuki paru-parunya untuk pertama kali.
Banyak masalah dibagikan, diceritakan, dan diluapkan. Saya mendengar banyak orang menceritakan masalah bahkan diri saya sendiri. Masalah kita beragam; pekerjaan, pasangan, keluarga, teman, keuangan bahkan sampai masalah berat badan pun bisa saja kita ceritakan. Seringnya kita begitu fokus pada masalah, bukan ide, solusi, cita-cita atau hal positif lainnya.
Ajaran Buddha mengatakan bahwa hidup adalah derita. Pernyataan ini begitu jujur dan apa adanya. Tidak perlu heran ketika hidup kita penuh masalah. Begitulah sifat kehidupan. Masalah akan selalu ada. Semakin jauh kita berjalan masalah kita pun semakin berat. Anggap saja ujian kenaikan tingkat.
Kita harus ingat bahwa setiap orang punya masalah. Bukan hanya kita. Kita bisa memilih untuk ikut memberi masalah, mempersulit urusan dan menyakiti orang lain atau membantu menyelesaikan masalah, mempermudah urusan dan membahagiakan mereka.
Pepatah mengatakan:
Jika belum bisa membahagiakan setidaknya tidak menyakiti
Jika belum bisa menciptakan setidaknya tidak membuat kerusakan Jika belum bisa menebar cinta setidaknya tidak menebar benci
Jika belum bisa membuat tersenyum setidaknya jangan membuat menangis
Jika belum bisa berbagi setidaknya tidak mengambil hak orang lain
Too much pain in this world. Can we be a remedy?
*renungan di hari kasih sayang (valentine katanya)
Komentar
Posting Komentar