Langsung ke konten utama

Mimpi

Saya orang yang mudah bosan, entah itu tentang pekerjaan, tentang pelajaran, bahkan tentang hubungan. Rasanya saya tidak pernah benar-benar terikat dengan rencana sendiri. Setiap orang punya mimpi atau sekedar keinginan sederhana akan sesuatu. Ada yang bersabar memperjuangkannya, namun ada juga yang hanya bermimpi dan melupakannya.

Saya penasaran dengan apa yang benar-benar orang ingin lakukan dalam hidup mereka dan mengapa mereka belum melakukannya. Pertanyaan ini secara random saya ajukan ke kolega saya dengan bercanda. Ia langsung menjawab, " Banyak hal yang gw inginkan dan belum bisa karena gak ada uangnya". Saya kembali bertanya, "Bukan karena gak ada waktu atau karena lu malas?" Ia jawab bukan, memang karena nggak ada uangnya. 

Uang, waktu dan faktor diri biasa menjadi alasan seseorang belum melakukan apa yang selama ini ia impikan. Namun, koq rasanya saya tidak terima ya kalau alasannya uang atau waktu atau keadaan lainnya. Seakan kita menyalahkan apa yanga ada di luar diri kita dan terlalu pengecut bagi saya jika begitu, tanpa kontrol seperti 'korban'. 

Sementara itu, saya sadar betul apa-apa yang saya inginkan dan belum saya lakukan semata-mata karena kurangnya faktor diri saya, entah itu karena malas, ragu-ragu atau takut. Dan itu lah yang harus saya ubah sebelum menjawab pertanyaan, apa yang benar-benar ingin saya lakukan dalam hidup ini?

Well, akhirnya semua kembali lagi ke diri kita masing-masing. Kita punya mimpi yang hanya tinggal mimpi atau mimpi yang benar-benar jadi nyata :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

18. Orang Sulit

Pernah mengeluhkan orang lain? Sampai berkali-kali atau malah sampai benci? Mungkin mereka orang yang sulit. Atau malah kita sendiri orang yang sulit menurut orang lain? Apa sih yang dimaksud orang yang sulit?  Membayangkan orang yang sulit rasanya melelahkan berurusan dengan orang seperti ini. Males deh kalau sama dia . Begitu kira-kira ungkapan kita ketika mengingat orang yang sulit. Definisi orang yang sulit bagi masing-masing orang bisa berbeda-beda. Orang yang simpel bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang perfeksionis dan sebaliknya. Orang yang saklek bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang fleksibel dan sebaliknya. Ketika perbedaan ini selalu dijadikan alasan untuk berkonflik, itulah saat seseorang menjadi orang yang sulit. Ia selalu berkonflik dengan orang lain, buat ribet atau cari ribut. Kebalikan orang sulit adalah orang yang cair, mudah sekali berharmoni dengan orang lain. Tidak jarang saya mendengar keluhan teman-teman saya tentang kekasih mereka....

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka...

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua...