Setiap orang mempunyai preferensi, baik benda maupun sifat. Preferensi merujuk pada apapun yang kita sukai. Yang sesuai preferensi membuat kita nyaman dan sebaliknya tidak membuat kita nyaman. Tidak ada yang salah dengan itu, hanya ketika itu mengganggu batas makhluk yang lain maka preferensi kita menjadi salah. Sebagai contoh, kita lebih senang makan langsung dengan tangan tanpa sendok atau garpu, itu sah-sah saja sampai pada batas dimana jika tidak menggunakan sendok adalah tidak sopan, mungkin seperti di perjamuan makan kerajaan misalnya. Ada yang unik ketika misalnya datang telat menjadi preferensi saya. Sah-sah saja bukan? Pertanyaan selanjutnya adalah apakah itu mengganggu yang lain? Jika ternyata saya janjian dengan orang yang mempunyai preferensi yang sama, maka itu tidak salah. Sebaliknya, dengan yang suka datang tepat waktu maka saya mengganggunya dan itu menjadi salah. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa preferensi kita atau orang lain tidak dapat menjadi standar apakah sesuatu itu benar atau salah, terlalu ringkih mendasarkan kebenaran pada preferensi. Namun, hal yang perlu diingat juga adalah kita hidup secara sosial sehingga sudah sepantasnya kita beradaptasi dan tidak berlaku sewenang-wenang.
Mencoba hal-hal yang bertolak belakang dari preferensi menurut saya patut untuk dicoba selama tidak mengganggu hal-hal prinsipil atau batas yang lain. Kita bisa banyak belajar dan memahami hal-hal baru dan tidak pernah buang waktu jika niatnya benar. Apa yang bukan saya menjadi sesuatu yang menarik walaupun ya saya akui tidak pernah nyaman untuk melakukan sesuatu di luar preferensi apalagi sendirian. Coba deh pikirkan berapa banyak yang kita lewatkan hanya karena kita menjawab, "gak gw banget".."gaya gw gak kaya gitu".. "gw bukan orang kaya gitu".."bukan tipe gw" dan lainnya yang intinya bukan saya.
Well, tidak ada yang salah juga dengan segala yang sudah membuat kita nyaman selama ini. Jika kita memilih hanya apa yang membuat kita nyaman sah-sah saja. Namun, jangan mengidentifikasikan diri kita dengan preferensi kita walaupun itu hal yang paling mudah untuk dilihat. Manusia bukanlah hanya preferensi, kita lebih dari itu. Dan jangan menghakimi yang lain hanya berdasarkan preferensinya karena jika begitu pastinya sulit sekali untuk belajar dari mereka yang sebagian besar preferensinya bertolak belakang dengan preferensi kita :)
Komentar
Posting Komentar