Langsung ke konten utama

Skin Check

Sudah lama banget mau skin check di SK-II gegara rajin browsing review beauty blogers hehe, tapi gak pernah jadi. Well, akhirnya Jumat kemarin iseng chat teman dan janjian di MKG pulang kerja.

Setelah cipika-cipiki, makan ramen di Tokyo Belly (tempura ramennya enak lho) dan curcol, akhirnya kita bertiga (aku, muthi, hasma) ke counter SK-II yang letaknya ada di dalam Sogo. Mbanya ramah banget. Kita bertiga dicek satu-satu dan you know what? Amazed banget karena ternyata umur kulitku 23 tahun. 4 years younger.. yippiee! Padahal selama ini ngerasa kelihatan lebih tua dari umur aslinya ditambah kulit wajahku menghitam setelah pulang dari Bali. Cuma memang untuk bagian bintik hitamnya parah banget cuma 10%. Selain skin check, kita juga dibolehin trial produknya langsung; lotion, essence, whitening spot, dan moisturizer hihi.. Ini beberapa tips dari mba beauty concultant-nya buat aku:

  1. Rutin merawat dan membersihkan kulit dengan skin care yang sesuai.
  2. Hindari produk yang memperkecil pori-pori karena pori-poriku sudah kecil nanti jadi kering dan mengelupas.
  3. Pakai sun block minimal SPF 25 setiap hari untuk mencegah munculnya bintik hitam.
  4. Kurangi paparan terhadap sinar matahari, lampu, cahaya laptop dan radiasi hp apalagi sebelum tidur.
Seneng deh bisa tau kondisi kulitku dan bisa trial produk gratis hehe.. So, jaga kesehatan kulit kalian ya. Masalah kulit yang muncul akan lebih banyak kalau gak merawat kulit dari sekarang. No skin care repairing it in one night lho :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

18. Orang Sulit

Pernah mengeluhkan orang lain? Sampai berkali-kali atau malah sampai benci? Mungkin mereka orang yang sulit. Atau malah kita sendiri orang yang sulit menurut orang lain? Apa sih yang dimaksud orang yang sulit?  Membayangkan orang yang sulit rasanya melelahkan berurusan dengan orang seperti ini. Males deh kalau sama dia . Begitu kira-kira ungkapan kita ketika mengingat orang yang sulit. Definisi orang yang sulit bagi masing-masing orang bisa berbeda-beda. Orang yang simpel bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang perfeksionis dan sebaliknya. Orang yang saklek bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang fleksibel dan sebaliknya. Ketika perbedaan ini selalu dijadikan alasan untuk berkonflik, itulah saat seseorang menjadi orang yang sulit. Ia selalu berkonflik dengan orang lain, buat ribet atau cari ribut. Kebalikan orang sulit adalah orang yang cair, mudah sekali berharmoni dengan orang lain. Tidak jarang saya mendengar keluhan teman-teman saya tentang kekasih mereka....

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu...

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua...