Beberapa hari ini saya terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting. Saya lelah secara fisik juga mental. Suasana hati saya berantakan. Jika sudah begitu, saya mudah sekali emosi. Saya perlu istirahat dan me-restart diri saya. Saya mencari tombol klik yang mudah untuk itu.
Saya jadi ingat sahabat saya. Sahabat saya yang satu ini cerewet banget. Akhir-akhir ini saya baru tahu dia suka sekali bernada tinggi dan marah-marah gak jelas. Suatu ketika saking capeknya kami mendengarkan ocehannya kami langsung menyebut-nyebut nama suaminya dengan bercanda. Ternyata it works. Dia jadi kalem dan berhenti mengoceh bahkan senyum-senyum sendiri. Kami penasaran dan bertanya kepadanya. Bagaimana sikap suaminya menghadapi sifatnya yang cerewet dan suka marah-marah gak jelas itu. Ia bilang dengan mengelus punggungnya dan berkata "sabar sayang" suaminya bisa langsung menenangkan dirinya yang sedang emosi. Giliran saya yang tersenyum. Ya tombol klik seperti itu. Jika kamu baru kenal dengan sahabat saya ini, kamu tidak akan berpikir bahwa ia bisa galak. Haha!
Setiap orang memang punya sisi yang lain di balik sikap yang ia tampilkan sehari-hari. Jika berbicara dalam bahasan psikologi, salah satu tes kepribadian yang dikenal luas dengan nama DISC profilling menggambarkan kepribadian manusia dalam 3 grafik. Tiga grafik itu adalah:
- Mask, kepribadian yang ditampilkan di depan umum
- Pressure, kepribadian dalam tekanan
- Self, kepribadian alami
Pola grafik dari ketiga kepribadian ini bisa sama atau berbeda pada diri seseorang. Tingkat stres bisa dilihat dari perbedaan pola grafik-grafik tersebut. Jika jauh berbeda atau bahkan bertolak belakang artinya seseorang perlu usaha yang keras untuk menampilkan dirinya di depan umum dan dapat dipastikan bahwa ia mempunyai tingkat stres yang tinggi. Sayangnya, seseorang hanya akan dapat melakukan yang terbaik dengan menjadi dirinya sendiri, tidak berpura-pura menjadi sosok yang lain.
Saya sempat berpikir, ada gak ya yang disebut profil terbaik. Para ahli berlomba-lomba mendefinisikan seperti apa kepemimpinan terbaik. Apakah otoriter? Apakah demokratis? Jawabannya sekarang disederhanakan menjadi kepemimpinan situasional, kepemimpinan yang menyesuaikan cara memimpin dengan kepribadian yang dipimpin. Yang memenangkan revolusi memang bukan yang terkuat, tapi yang paling bisa menyesuaikan diri atau adaptif.
Kepribadian adaptif bukan berarti labil atau berubah-ubah. Namun, kepribadian ini mengenal diri sendiri, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri dan memahami bagaimana dengan kepribadiannya ia berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan kepribadian adaptif mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi. Salah satu cirinya adalah open minded / berpikiran terbuka. Bagi seorang yang berkepribadian adaftif, tidak pernah ada konflik. Damai saja, pun damai dengan diri sendiri :)
-saat sya'ban sudah purnama
Gw tau siapa si sahabat itu 😆😆😆
BalasHapusSsst gak boleh sebut merk hehe
Hapus