Langsung ke konten utama

15. Kepribadian Adaptif

Beberapa hari ini saya terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting. Saya lelah secara fisik juga mental. Suasana hati saya berantakan. Jika sudah begitu, saya mudah sekali emosi. Saya perlu istirahat dan me-restart diri saya. Saya mencari tombol klik yang mudah untuk itu.  

Saya jadi ingat sahabat saya. Sahabat saya yang satu ini cerewet banget. Akhir-akhir ini saya baru tahu dia suka sekali bernada tinggi dan marah-marah gak jelas. Suatu ketika saking capeknya kami mendengarkan ocehannya kami langsung menyebut-nyebut nama suaminya dengan bercanda. Ternyata it works. Dia jadi kalem dan berhenti mengoceh bahkan senyum-senyum sendiri. Kami penasaran dan bertanya kepadanya. Bagaimana sikap suaminya menghadapi sifatnya yang cerewet dan suka marah-marah gak jelas itu. Ia bilang dengan mengelus punggungnya dan berkata "sabar sayang" suaminya bisa langsung menenangkan dirinya yang sedang emosi. Giliran saya yang tersenyum. Ya tombol klik seperti itu. Jika kamu baru kenal dengan sahabat saya ini, kamu tidak akan berpikir bahwa ia bisa galak. Haha!

Setiap orang memang punya sisi yang lain di balik sikap yang ia tampilkan sehari-hari. Jika berbicara dalam bahasan psikologi, salah satu tes kepribadian yang dikenal luas dengan nama DISC profilling menggambarkan kepribadian manusia dalam 3 grafik. Tiga grafik itu adalah:
  1. Mask, kepribadian yang ditampilkan di depan umum
  2. Pressure, kepribadian dalam tekanan
  3. Self, kepribadian alami
Pola grafik dari ketiga kepribadian ini bisa sama atau berbeda pada diri seseorang. Tingkat stres bisa dilihat dari perbedaan pola grafik-grafik tersebut. Jika jauh berbeda atau bahkan bertolak belakang artinya seseorang perlu usaha yang keras untuk menampilkan dirinya di depan umum dan dapat dipastikan bahwa ia mempunyai tingkat stres yang tinggi. Sayangnya, seseorang hanya akan dapat melakukan yang terbaik dengan menjadi dirinya sendiri, tidak berpura-pura menjadi sosok yang lain.

Saya sempat berpikir, ada gak ya yang disebut profil terbaik. Para ahli berlomba-lomba mendefinisikan seperti apa kepemimpinan terbaik. Apakah otoriter? Apakah demokratis? Jawabannya sekarang disederhanakan menjadi kepemimpinan situasional, kepemimpinan yang menyesuaikan cara memimpin dengan kepribadian yang dipimpin. Yang memenangkan revolusi memang bukan yang terkuat, tapi yang paling bisa menyesuaikan diri atau adaptif.

Kepribadian adaptif bukan berarti labil atau berubah-ubah. Namun, kepribadian ini mengenal diri sendiri, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri dan memahami bagaimana dengan kepribadiannya ia berinteraksi dengan orang lain. Orang dengan kepribadian adaptif mempunyai kecerdasan emosi yang tinggi. Salah satu cirinya adalah open minded / berpikiran terbuka. Bagi seorang yang berkepribadian adaftif, tidak pernah ada konflik. Damai saja, pun damai dengan diri sendiri :)

-saat sya'ban sudah purnama

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka

18. Orang Sulit

Pernah mengeluhkan orang lain? Sampai berkali-kali atau malah sampai benci? Mungkin mereka orang yang sulit. Atau malah kita sendiri orang yang sulit menurut orang lain? Apa sih yang dimaksud orang yang sulit?  Membayangkan orang yang sulit rasanya melelahkan berurusan dengan orang seperti ini. Males deh kalau sama dia . Begitu kira-kira ungkapan kita ketika mengingat orang yang sulit. Definisi orang yang sulit bagi masing-masing orang bisa berbeda-beda. Orang yang simpel bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang perfeksionis dan sebaliknya. Orang yang saklek bisa menjadi orang yang sulit bagi orang yang fleksibel dan sebaliknya. Ketika perbedaan ini selalu dijadikan alasan untuk berkonflik, itulah saat seseorang menjadi orang yang sulit. Ia selalu berkonflik dengan orang lain, buat ribet atau cari ribut. Kebalikan orang sulit adalah orang yang cair, mudah sekali berharmoni dengan orang lain. Tidak jarang saya mendengar keluhan teman-teman saya tentang kekasih mereka. 

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu