Senin pagi di Jakarta selalu padat, macet, dan sibuk. Apalagi ada kecelakaan di tol pagi ini. Lengkap sudah! Matahari sangat terik pagi ini seakan membuat banyak orang semakin gerah secara fisik maupun mental. Namun, Jakarta tetap menarik. Ia tetap dicinta bagaimana pun kerasnya ia dicaci.
Saya senang ketika teman-teman saling menyemangati di pagi hari. Have a nice Monday. Happy Monday. Jangan lupa senyum. Semangat. Menyemangati orang lain sebenarnya lebih banyak berpengaruh terhadap semangat kita sendiri. Saya suka efeknya terhadap diri saya sendiri. Terutama kata 'Jangan lupa senyum.' Mungkin kata-kata penyemangat seperti itu tampak klise, tapi bagi saya it works.
Jangan lupa senyum. Kata-kata itu sederhana. Namun, tidak dipungkiri bahwa sering kali kita melupakan sesuatu yang sederhana. Dalam hal ini adalah tersenyum. Pagi hari yang sibuk dengan agenda yang padat sering kali membuat kita tampak begitu serius bahkan tidak punya waktu untuk sekedar tersenyum. Dari hasil penelitian, hal sederhana seperti tersenyum ternyata dapat mempengaruhi suasana hati kita. Tidak hanya tersenyum, tetapi juga sikap tubuh kita dapat mempengaruhi. Sikap tubuh sederhana seperti tidak membungkuk, membuka tangan, berdiri tegak dapat memanipulasi suasana hati kita secara tidak langsung. Oleh karena itu, ketika kita mengawali hari dan sebelum berkata have a nice Monday kepada orang lain ada baiknya kita tersenyum.
Jakarta tetap lah Jakarta. Macet dan kesibukan juga tetap seperti itu. Pekerjaan dan urusan kita juga tidak berubah. Hanya sikap kita dalam menghadapinya yang dapat langsung kita ubah. Maka, setiap pagi sudah selayaknya kita sambut hari dengan tersenyum, menyemangati diri kita sendiri untuk siap menghadapi semuanya. Jangan lupa senyum. Hal sederhana yang dapat membahagiakan diri sendiri dan orang lain. Senyum :)
Komentar
Posting Komentar