Langsung ke konten utama

Yoga Untuk Refreshing

Satu-satunya alasan saya datang ke gym adalah yoga. Beda halnya dengan teman-teman saya yang ingin menurunkan berat badan. Saya hanya suka yoga. Salah seorang teman pernah nyeletuk, ‘Emang sestres itu ya sampe yoga segala.’ Jleb! Banyak mungkin yang berpikir bahwa yoga hanyalah olahraga untuk mereka yang stres dan banyak masalah. Bagi saya sendiri, yoga bukan hanya olahraga tetapi juga olah rasa. Memperhatikan napas, menghayati gerak, merasakan tenang merupakan hal-hal yang saya dapatkan dari yoga. Yoga membuat saya lebih fresh.

Yoga berasal dari bahasa Sanskerta berarti “penyatuan”, yang bermakna “penyatuan dengan alam” atau “penyatuan dengan Sang Pencipta”. Yoga merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yoga)

Beberapa tahun terakhir yoga berkembang pesat bukan hanya di Negeri Timur, tetapi juga di Negeri Barat. Dinamisnya kehidupan dengan tekanan yang besar sekarang ini membuat banyak orang merindukan kesenangan dan ketenangan. Tak heran jika akhir-akhir ini traveling dan meditasi menjadi semakin digandrungi. Salah satu cara meditasi adalah dengan melakukan yoga.

Yoga lahir dari India. Seperti yang disebutkan sebelumnya, yoga merupakan salah satu ajaran dari filsafat Hindu. Agama mayoritas di India adalah Hindu. Namun, dalam perkembangannya yoga dapat dinikmati oleh semua orang dari latar belakang agama apapun dan ras apapun. Yoga adalah meditasi untuk semua.

Banyaknya aktivitas kita ditambah tekanan dari luar seperti pekerjaan dan lingkungan membuat raga kita benar-benar lelah. Bukan hanya raga, tetapi juga pikiran dan hati kita ikut lelah. Kelelahan bisa diatasi dengan istirahat. Lelahnya raga bisa diatasi dengan mengistirahatkan raga atau tidur. Setelah kelelahan itu hilang, kita juga perlu untuk membuat raga kita fresh kembali, maka ada baiknya kita berolahraga. Lelahnya pikiran dan hati bisa diatasi dengan mengistirahatkan pikiran dan hati. Bagaimana mengistirahatkan pikiran dan hati? Bisa juga dengan tidur karena aktivitas keduanya akan berhenti. Tetapi apakah cukup? Untuk membuat pikiran dan hati kita fresh kembali, olah pikir dan rasa perlu dilakukan. Salah satu cara untuk mengolah keduanya adalah meditasi. Yoga termasuk meditasi sehingga ia bisa menjawab kebutuhan tersebut. Yoga bisa membuat saya fresh kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka