Menggeliat sukma di dalam jasad
Meneropong noda paling busuk di kesucian citra
Dihempaskan kuat-kuat
Diinjak-injak
Diludahi sekian kali
Diiris-iris
Tiangku rubuh
Hancur berkeping-keping
Bau bangkai
Anyir di segala penjuru
Engkau wakil Tuhan di bumi
Jika kau bejat pada siapa lagi
Aku menatap lekat
Berharap kuat
Aku benci
Sungguh-sungguh benci
Mencaci maki
Mengutuki
Sendiri menepi menyepi
Hanya lilin kecil menemani
Remang
Usang
Tertunduk
Bersujud
Bercermin
Tersadar
Bukan ia
Bukan mereka
Tapi aku
Si bejat itu
Aku..
Meneropong noda paling busuk di kesucian citra
Dihempaskan kuat-kuat
Diinjak-injak
Diludahi sekian kali
Diiris-iris
Tiangku rubuh
Hancur berkeping-keping
Bau bangkai
Anyir di segala penjuru
Engkau wakil Tuhan di bumi
Jika kau bejat pada siapa lagi
Aku menatap lekat
Berharap kuat
Aku benci
Sungguh-sungguh benci
Mencaci maki
Mengutuki
Sendiri menepi menyepi
Hanya lilin kecil menemani
Remang
Usang
Tertunduk
Bersujud
Bercermin
Tersadar
Bukan ia
Bukan mereka
Tapi aku
Si bejat itu
Aku..
Saya terinspirasi film Spotlight 2015 yang baru saya tonton akhir pekan kemarin. Film ini menceritakan tentang pengungkapan tindak pelecehan seksual terhadap anak. Mungkin hal itu sudah sering kita dengar. Yang menarik adalah bahwa pelecehan itu dilakukan oleh pastur selama puluhan tahun. Bagaimana bisa pastur sebagai lambang orang yang dianggap 'paling suci' melakukan hal serendah itu? Dan bagaimana bisa kejahatan selama puluhan tahun tidak terungkap?
Film yang menarik dan benar-benar saya rekomendasikan. Film ini bukan tentang agama tertentu. Film ini bukan tentang kejahatan tertentu. Film ini tentang kita semua, manusia yang sepatutnya menjaga kemanusiaan. Film yang menakjubkan! Selamat bercermin..
"If it takes a village to raise a child, it takes a village to abuse them."
Komentar
Posting Komentar