Langsung ke konten utama

Pencapaian Kecil

Pagi ini luar biasa. Saya bangun jam 3.33 pagi untuk pertama kalinya di tahun 2017. Bangun sepagi itu dan mempunyai waktu bersama diri saya sendiri merupakan suatu pencapaian bagi saya, walaupun setelah shubuh saya tidur lagi.


Saya pulang telat semalam karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya pun masih harus mencuci sebelum saya dapat tidur nyenyak. Sepertinya saya baru terlelap tengah malam. Biasanya saya selalu pulang tepat waktu. Jarang sekali saya lembur. Namun, yang aneh adalah saya bisa bangun awal sekali pagi ini. Sedangkan, ketika saya tidur cepat tetap saja saya tidak bangun pagi sekali. Saya hanya ingat semalam bahwa saya akan bangun begitu alarm saya berbunyi dan masih ingin meneruskan sebuah buku. Tiap malam juga saya pasang alarm, tapi selalu saya matikan dan saya tidur lagi. Keinginan untuk membaca buku yang belum selesai ternyata bisa membangunkan saya lebih pagi. Saya melanjutkan buku saya ketika bangun sepagi itu. 



Pencapaian kecil seperti bangun lebih pagi membuat saya sangat bersemangat dan merasa bahagia. Mungkin itu hanya sugesti. Tidak masalah walaupun hanya sugesti, saya tetap merasa lebih baik pagi ini. Jakarta tetap saja semrawut dengan kemacetan yang mengular dan kendaraan yang padat di jalan tol nya pagi ini. Langit pun mendung dengan rintik-rintik hujannya yang perlahan. Namun, suasana hati saya sedang bahagia. Pencapaian kecil berhasil mengubah pagi saya. Saya bersyukur.



Kita tidak harus bertindak besar untuk mengubah hidup. Mulai saja dari hal-hal yang paling mudah. Perubahan kecil nyatanya bisa memberikan pengaruh yang signifikan. Bukankah perubahan-perubahan kecil akan membawa kepada perubahan besar? Tidak perlu berangan-angan mengubah dunia. Ubah saja dulu apa yang bisa kita ubah sekarang, mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang kecil. Niscaya perubahan besar pun lebih mudah kita lakukan ketika kita sudah terbiasa melatih diri kita untuk hal-hal yang kecil. Teringat Pak Josef Bataona, HR Director Indofood, berkata 'Be yourself but better everyday.' Ya jadilah dirimu sendiri tetapi lebih baik setiap harinya. Salam perubahan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

20. Uncle From Penang

Hollaa.. I'm already back from holiday. Liburan kemarin saya mendatangi negara tetangga dengan bahasa melayu yang kental, Malaysia! Dulu saya sempat menempatkan negara ini di daftar hitam saya sampai-sampai saya rela tidak ikut liburan bersama geng kantor jika mereka memilih Malaysia. Ternyata kali ini sahabat saya memilih Malaysia. Saya tidak bisa melewatkan liburan bersama mereka. "Malaysia, apa salahnya?" pikir saya. Akhirnya, saya berangkat menuju Kuala Lumpur. Setelah mengeksplor KL, kami terbang ke Penang. Saya tidak begitu tertarik dengan tempatnya bahkan saya belum review ada apa saja di Penang. "Yang penting pergi sama siapa, Nis", kata teman saya.  Di Penang, kami menginap di Red Inn Hotel 39. Jujur, saya belum mereview hotelnya, hanya ikut suara terbanyak. Sahabat saya berkata bahwa hotel ini terkenal bukan karena hotelnya, tapi karena pemiliknya. Jam 2 pagi kami baru sampai hotel dan sudah gelap. Kami membunyikan bel dan menunggu seseorang kelua

Alternatif Homeschooling

Hari ini hari Senin dan hari pertama anak-anak masuk sekolah. Orang tua yang mengantar melihat anak-anak mereka berbaris untuk melaksanakan upacara. Puluhan motor dan mobil parkir di depan pagar dan bangunan sekolah. Lalu lintas menjadi sangat padat hari ini. Di tengah kemacetan, saya teringat sebuah surat kepala sekolah yang sempat viral beberapa waktu lalu. "D i tengah-tengah para pelajar yang menjalani ujian itu, ada calon seniman yang tidak perlu mengerti Matematika. Ada calon pengusaha yang tidak butuh pelajaran Sejarah atau Sastra. Ada calon musisi yang nilai Kimia-nya tidak berarti. Ada calon olahragawan yang lebih mementingkan fisik daripada Fisika. Ada calon fotografer yang lebih berkarakter dengan sudut pandang art berbeda yang tentunya ilmunya bukan dari sekolah ini." Diakui atau tidak, sistem pendidikan kita memang belum efektif merumuskan ukuran untuk mengidentifikasi bakat seorang anak dan memenuhi kebutuhan pembelajarannya. Banyak lulusan yang bingu

TRIZ

Saya percaya setiap sesuatu mempunyai pola. Dalam hal penyelesaian masalah, seorang pria Rusia bernama G.S. Altshuller mempelajari berbagai paten dari seluruh dunia untuk menemukan pola penemuan baru. Ia berpikir bahwa jika kita memahami pola penemuan dari berbagai paten yang hebat dan mempelajarinya, maka semua orang bisa menjadi inventor/penemu. Dari hasil studinya, ia memperkenalkan theory of inventing problem solving yang dinamakan TRIZ (Teorija Resenija Isobretatelskih Zadac) . Saya mendengar teori ini dari seorang Coach yang menjadi rekanan perusahaan dimana saya bekerja. Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam TRIZ adalah sebagai berikut: Mendefinisikan masalah yang kita hadapi secara spesifik Menemukan masalah umum dalam TRIZ yang sesuai Menemukan solusi umum untuk pemecahan masalah yang sesuai tersebut Menggunakan solusi umum tersebut untuk menyelesaikan masalah spesifik yang kita hadapi Kebanyakan masalah timbul karena adanya kontradiksi. Dengan menggunaka